Skip to content Skip to footer

Mengapa Pengujian Genetik Embrio Krusial untuk Kehamilan Sehat?

Di balik proses In Vitro Fertilization (IVF) yang sukses, terdapat tahapan krusial yang menentukan kualitas dan potensi embrio: Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A). Bagi banyak Moms & Dads, PGT-A adalah jembatan menuju kehamilan yang tidak hanya berhasil, tetapi juga sehat dan mengurangi risiko kegagalan. Di DHC IVF Center, PGT-A adalah standar ilmu pengetahuan untuk memilih embrio terbaik.

1. Memahami Aneuploidi: Ancaman Terbesar Keberhasilan IVF

Aneuploidi adalah kondisi di mana embrio memiliki jumlah kromosom yang tidak normal (bukan 46 kromosom, atau 23 pasang).

  • Penyebab Kegagalan Utama: Sebagian besar kegagalan implantasi, keguguran dini, dan kondisi genetik seperti Down Syndrome (Trisomi 21) disebabkan oleh embrio yang aneuploid.
  • Faktor Usia Maternal: Persentase embrio aneuploid meningkat tajam seiring bertambahnya usia Moms. Pada usia 40 tahun ke atas, lebih dari 50% embrio dapat bersifat aneuploid [2.3].

Keterbatasan Morfologi: Ahli embriologi tidak bisa mendeteksi kelainan kromosom hanya dari penampilan luar embrio (morfologi), sehingga pengujian genetik menjadi esensial.

2. Apa Itu PGT-A dan Bagaimana Prosedurnya?

PGT-A adalah tes penyaringan genetik yang dilakukan pada embrio yang dibuat melalui IVF/ICSI, dengan tujuan mengidentifikasi embrio yang euploid (normal kromosom).

Tahapan Prosedur PGT-A di DHC IVF Center:
  1. Kultur Blastokista: Embrio dikultur dalam Laboratorium DHC IVF Center (seringkali menggunakan inkubator Time-Lapse seperti Embryoscope Plus) hingga mencapai tahap Blastokista (sekitar Hari ke-5 atau ke-6) [2.1].
  2. Biopsi Trophectoderm: Ahli embriologi senior akan melakukan biopsi yang sangat hati-hati, mengambil 5-6 sel dari lapisan luar embrio yang disebut trophectoderm (lapisan ini nantinya akan menjadi plasenta) [2.1, 2.4].
    • Penting: Sel yang akan berkembang menjadi janin (Inner Cell Mass) tidak tersentuh selama proses ini.
  3. Vitrification (Pembekuan): Embrio yang telah dibiopsi akan dibekukan dengan cepat (vitrification) di DHC IVF Center, menungggu hasil tes.
  4. Analisis NGS: Sel biopsi dikirim ke laboratorium genetik khusus untuk dianalisis menggunakan teknologi Next-Generation Sequencing (NGS), yang memiliki resolusi tinggi untuk mendeteksi kelainan kromosom [2.5].

Transfer Embrio Beku (FET): Setelah hasil keluar, hanya embrio yang terbukti euploid yang akan dicairkan dan ditransfer ke rahim Moms pada siklus berikutnya (Frozen Embryo Transfer/FET).

3. Interpretasi Hasil PGT-A: Euploid, Aneuploid, dan Mosaik

Hasil PGT-A mengklasifikasikan status genetik embrio menjadi tiga kategori utama:

Hasil PGT-A

Keterangan

Rekomendasi Klinis

Euploid

Jumlah kromosom normal (46 kromosom).

Embrio terbaik, potensi implantasi dan kelahiran hidup tertinggi [2.4].

Aneuploid

Jumlah kromosom abnormal (terlalu banyak/sedikit).

Tidak direkomendasikan untuk transfer, berpotensi kegagalan/kelainan serius.

Mosaik

Mengandung campuran sel euploid dan aneuploid.

Memiliki peluang kehamilan yang lebih rendah. Konsultasi mendalam dengan dokter untuk potensi transfer, tergantung pada level mosaikisme [2.2, 2.6].

4. Manfaat Kunci PGT-A di DHC IVF Center

Dengan memilih embrio euploid, PGT-A memberikan manfaat klinis yang signifikan, terutama untuk pasien tertentu:

  • Meningkatkan Tingkat Implantasi dan Kelahiran Hidup (Live Birth Rate) per Transfer: Dengan menyeleksi embrio paling sehat, PGT-A secara efektif meningkatkan peluang kehamilan yang berhasil dalam satu kali transfer [1.5, 3.2, 3.7].
  • Mengurangi Risiko Keguguran: Mengeliminasi embrio aneuploid (penyebab utama keguguran dini) terbukti menurunkan angka keguguran, khususnya pada Moms dengan riwayat Recurrent Pregnancy Loss (RPL) [3.1, 3.3].
  • Mempercepat Waktu Menuju Kehamilan: PGT-A mengurangi jumlah transfer embrio yang gagal (futile transfers), yang secara substansial dapat mengurangi waktu dan biaya emosional untuk mencapai kelahiran hidup [3.4].
  • Mendukung Single Embryo Transfer (SET): Karena embrio euploid memiliki potensi implantasi yang sangat tinggi, dokter dapat lebih yakin untuk melakukan transfer tunggal, sehingga meminimalkan risiko kehamilan kembar dan komplikasinya [3.2].
  • Indikasi Utama: PGT-A sangat direkomendasikan untuk Moms berusia lanjut (Advanced Maternal Age/AMA), riwayat kegagalan implantasi berulang (Recurrent Implantation Failure/RIF), riwayat keguguran berulang (Recurrent Miscarriage/RM), dan kasus infertilitas faktor pria yang parah [3.2].
Segera IVF Ke Deep & Harmonicare IVF Center

Kami, DHC IVF Center, menggunakan PGT-A sebagai alat seleksi yang presisi untuk memberikan keunggulan genetik pada perjalanan IVF Moms & Dads. Konsultasikan dengan tim dokter ahli kami untuk mengetahui apakah PGT-A adalah langkah tepat untuk memaksimalkan peluang untuk mendapatkan buah hati yang sehat.

Sumber dan Sitasi Ilmiah

[1.5] Preimplantation genetic testing for aneuploidy in patients of different age: a systematic review and meta-analysis. NIH.

[2.1] PGT-A Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies. MedPark Hospital.

[2.2] Pre-implantation genetic testing for aneuploidy (PGT-A). HFEA.

[2.3] PGT-A (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy) (PGT-A testing) | Evidence-based IVF. The University of Melbourne.

[2.4] PGT-A – Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies. Merrion Fertility Clinic.

[2.5] Impact of pre-implantation genetic testing for aneuploidy on obstetrical practice. ISPD.

[2.6] Clinical management of mosaic results from preimplantation genetic testing for aneuploidy of blastocysts: a committee opinion. ASRM.

[3.1] The impact of preimplantation genetic testing for aneuploidies (PGT-A) on clinical outcomes in high risk patients. NIH.

[3.2] PGT-A in In-Vitro Fertilisation (IVF) Treatment: Study Protocol for Pilot Phase of a Randomised Controlled Trial. MDPI.

[3.3] Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidy Improves Cumulative Live Birth Rate and Reduces Miscarriage in Recurrent Pregnancy Loss. ResearchGate.

[3.4] The impact of PGT-A on time to live birth in IVF. ResearchGate.

[3.7] Improved live birth rates and reduced miscarriage rates per single embryo transfer through aneuploidy screening in young patients undergoing PGT-M. Oxford Academic.